suarasukabumi.com – Siapa yang tak kenal bakso? Hampir di setiap tempat di penjuru Indonesia selalu ada penjual bakso yang khas dari daerahnya masing-masing. Begitupun bakso bagi masyarakat Indonesia. Seolah makan bakso menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia untuk mempererat kebersamaan, misalnya melalui perayaan, kumpul keluarga, hingga menjamu tamu.
Makanan dari daging giling ini mendapat tempat di hati seluruh masyarakat Indonesia. Bakso pun mengalami percampuran atau akulturasi budaya oleh berbagai suku bangsa di tanah air.
Bicara tentang bakso tentu tak lepas dari pedagangnya, pelaku UMKM Bakso ini adalah satu di antaranya yang mulai bangkit, usai masa pandemi yang tak mudah mereka lalui.
Seperti halnya Wawan Ruswandi (50) pedagang bakso di Kp. Citiis Hilir Desa Makasari Kecamatan kalapanunggal Sukabumi, ia mengaku hampir 20 tahun berjualan bakso pahit manis telah ia lalui, menurutnya profesi sekarang menjadi pedagang bakso cukup untuk menghidupi keluarganya dan untuk mengobati sang istri tercintanya yang sakit stroke.
“Alhamdulillah untuk kebutuhan sehari-hari keluarga saya seperti resiko dapur, kebutuhan anak sekolah dan sedikit-sedikit bisa mengobati istri saya yang sakit,” Ungkap nya saat ditemui awak media.
Bakso yang ia jual pun selalu laris, ia mulai buka kios pukul 09.00 WIB terkadang pukul 15 sudah habis, ratusan porsi ia jual setiap harinya.
Wawan mengaku bahwa ia menjadi pedagang bakso, meneruskan orangtuanya yang sudah puluhan tahun berjualan bakso di daerahnya, setelah orangtuanya berusia lanjut Wawan meneruskan.
“Orangtua saya puluhan tahun berjualan bakso dan cukup terkenal di Kalapanunggal, pelanggannya dari mana-mana datang ke kios, hingga sekarang setelah saya yang dagang mereka sudah tidak asing dengan rasa bakso yang saya jual karena resepnya memang sama dari orangtua saya,” tuturnya.
Salah satu pelanggan Wati (45) mengaku bahwa ia pelanggan setia dan sudah lama, menurutnya sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) ia sudah membeli bakso yang di jual orangtua Wawan, dan kini setelah diteruskan Wawan rasanya tetap enak sama seperti yg di jual ayahnya Wawan.
“Seinget saya, waktu saya SD saya sudah beli bakso di sini cuma dulu memang Bapak nya yang dagang sekarang diteruskan sama anaknya tapi rasanya tetap khas ya, sama seperti dulu,” Ungkapnya.
Wawan mengatakan bahwa kios bakso yg ayahnya jual bernama “Boga Rasa” Dan sekarang setelah ia lanjutkan kios baksonya bernama “Putra Boga Rasa” Dan masih di alamat dan lokasi yang sama yakni di Jl. Citiis Hilir RT 16 RW 007 Desa Makasari Kecamatan Kalapanunggal.
Wawan berharap bahwa usaha yang ia gelutinya sekarang mendapat dukungan dari Pemerintah setempat dan Dinas terkait, agar ia bisa terus bertahan sebagai salah satu pelaku UMKM di Kabupaten Sukabumi.