Melalui puisi Asep Japar mencurahkan rasa rindu pada sang ibu. Kata Babeh Asjap, di larik ke 4, Asjap melukiskan belaian sang ibu seperti cahaya yang terus menyinari nya.

“Yang sempurna untuk kulukiskan,Engkau cahaya sepanjang waktu“ tulis nya dalam larik ke 4 dan 5.

Di larik ke 13, Babeh Asjap melirik sosok sang istri tercinta nya yang telah memberi dan mengasuh anak-anaknya hingga berhasil dalam kehidupan anak-anaknya.

“ Terimakasih istriku. Karena dalam kodratmu telah membesarkan anak-anak” tulisnya di puisi Hari Ibu sebagai bait penutup.

Dalam puisi liris nya, Babeh Asjap sangat menjiwai di setiap kata-kata yang dia jadikan lirik puisi. Asjap sangat piawai memilih kata hingga membawa pendengar terbawa emosi nya untuk terus mengikuti sampai baris terakhir dalam video berdurasi 1 menit 26 detik yang di tutup dengan kalimat Selamat Hari Ibu. Kamis, 22/12/2022.

 

Setiap langkahmu adalah bekal

Hari ini aku rindu akan belaimu

Tidak ada lagi kata dalam hati

Yang sempurna untuk kulukiskan

Engkau cahaya sepanjang waktu

Cahaya yang tak pernah habis membasuhku

Tanpamu aku seakan tak berarti

Ibu, engkaulah kenangan terbaik

Engkau adalah sandaran dan singgasana hatiku

Ibu, seperti  baru kemarin kita bersama

Kebersamaan yang tak  tergantikan

Terimakasih Ibu, nasehatmu adalah obat kerinduan

Terimakasih istriku

Karena dalam kodratmu telah membesarkan anak-anak

Semoga engkau menjadi ibu terbaik dan istri shalehah

Karena sesungguhnya kasih sayang ibu tak tergantikan

Hari ini, kenangan itu seakan tergantikan